My Fans Rachel Amanda Aurora

Sabtu, 26 Juni 2010

Pertama kalinya aku ketemu Rachel Amanda Aurora dan Kak Yuning

Pertama Kalinya Aku Ketemu Rachel Amanda Aurora Dan Kak Yuning

       Berawal dari fecebook dan twitter mungkin aku bisa berkomunikasi dengan my fans Rachel Amanda Aurora entah itu asli atau palsu aku tak bisa mengatakannya aku tau mungkin untuk privacy yang jelas aku banyak informasi yang di dapat, Untuk pertama kali aku bertemu manda dalam acara Kotex di SMPN 76 Jakarta, 26 Juni 2010. awalnya aku ragu untuk datang karena aku berpikir SMPN 76 Khan muridnya banyak dan di tambah warga setempat yang ingin nonton, ternyata benar di jalanan aja banyak orang dan ada banyak polisi lagi.. bikin aku deg2an, aku bingung gimana caranya aku bisa masuk ke sekolahan tersebut.


       Setelah beberapa kali aku muter-muter aku melihat masjid yang ada di SMPN 76 terlintas di pikiran ku untuk sholat zuhur karena udah jam satu siang, aku langsung masuk aja ke SMPN 76 tersebut, dengan pikiran untuk jaga2 klo di tanya satpam aku punya alasan mau sholat zuhur.. ternyata tidak di Tanya dan aku berhasil masuk ke SMPN 76 dan tidak lupa sholat zuhur dulu sambil istirahat nunggu jam dua siang karena acaranya manda jam dua siang.

       Dari masjid memang terdengar suara-suara panggung tapi klo ga salah sekitar jam dua kurang lima menit terdengar seseorang mengucapkan “ada Rachel Amanda” aku langsung menuju panggung sambil mengamati situasinya dan aku berpikir klo aku nonton di depan panggung aku ga mungkin ketemu manda lagi pula banyak anak sekolahan yang nonton aku bisa malu sendiri, instingku mengatakan aku langsung terus berjalan ke sisi panggung dari jauh aku sudah melihat manda di atas panggung dengan rok kuning dan aku terus berjalan ku tengok sebelah kanan ternyata ada kak yuning sedang duduk.

       Tak pikir panjang lagi aku langsung ambil kamera moto-motoin manda dan juga kak yuning sempet aku poto, trus sempet aku rekam pake video, aku sedang asik mengambil gambar poto maupun video lalu aku merasakan sepertinya aku di perhatikan oleh kak yuning mungkin merasa tau klo itu Aku (abdul ).


       Setelah manda turun dari panggung aku masih memainkan kameraku lalu manda masuk ke ruangan (anggaplah itu restroom) dan aku tidak melihat manda… dalam hati aduh ga bisa poto-poto nih. Aku merasakan lagi kak yuning ngeliatin aku..sebenernya si sama-sama ngeliatin tapi instingku mengatakan seolah-olah aku di panggil untuk masuk keruangan itu.. akhirnya aku langsung masuk aja dan poto-poto deh sama manda.. tapi aku berpikir lagi yang Motoin sedikit aneh tapi lumayan Deh dari pada aku ga poto-poto, nyesel gue minta potoin sama orang itu sepertinya sengaja banget.

       Terus manda keluar dari restroom banyak orang yang minta poto juga dan aku sambil memainkan kameraku klo sempet aku lihat yang bagus langsung aku poto. Aku terus ngikutin manda dan ada yang poto2 lagi aku juga ikut poto, ternyata cewe-cewe semua.. cuma aku cowonya tapi aku cuek aja yang penting poto sama manda dan ini merupakan poto yang bagus menurut aku kerennn... anak cewe nih yang motoin, setelah poto manda menuju mobil.





     Aku ikuti manda sampai mobil, aku ketok-ketok pintunya dan di bukalah jendela mobilnya terus aku langsung bilang “manda aku mau minta tandatangan” aku keluarin VCD,DVD dan poto-poto Manda untuk di tandatangani, melihat VCD I Love You Om... yang ku bawa untuk di tandatangani.. manda tertawa cukup kencang membuatku tersenyum dan menahan tawa padahal aku pengen ketawa banget hehe…, termasuk DVD paddlepop dan berkata kak yuning “paddlepop yang baru udah ada lo yang elemagika” aku cuma bisa menjawab iya dengan pelan.. karena terburu2 terus aku lupa padahal aku bawa baju baru beli, untuk di tandatangani (lewat ga sempet). Dan aku sangat berterimakasih pada manda dan kak yuning, mobil mulai berjalan aku berkata “aku abdul manda”, iya…dengan jawaban bareng manda dan kak yuning.. membuatku tersenyum...

Bener-bener salah satu kenangan terindah yang tak bisa ku lupakan karena pertama kalinya bertemu manda dan kak yuning.
                                                             kurang lebihnya aku mohon maaf...                                  By, abdul asidik

Kamis, 24 Juni 2010

Manager Rachel Amanda Aurora, Amanda Enjoy Menjalaninya

Rr Endang Wahyuningsih. Manager Rachel Amanda Aurora
Amanda Enjoy Menjalaninya

          Amanda anaknya penurut. Tidak terlalu sulit mengaturnya. Dia juga tahu mana kewajiban yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Apalagi dalam hal sekolah. Dia berusaha mematuhi semua jadwal yang sudah saya buat sesuai dengan program tahunan sekolahnya. Teknisnya, basanya setiap tahun ajaran baru, Amanda selalu kasih program tahunan dari sekolahnya. Dari program itulah saya membuat jadwal kira-kira kapan dia bisa terima tawaran sinetron dan kapan waktunya dia harus break agar bisa konsentrasi belajar menjelang ujian sekolah.
           Alhamdulillah, dengan begitu Amanda bisa tetap berprestasi di sekolah tanpa harus meninggalkan aktivitas di dunia entertainment. Kalau dibilang capai, pastinya iya. Namun, itu risiko yang harus dijalani karena Amanda enggak mau meninggalkan dunia entertainment yang sudah dia geluti sejak usia empat tahun. Di sisi lain dia juga enggak mau sekolahnya berantakan. Ya, terpaksa Amanda harus kerja keras jalani dua-duanya. Tapi, dia enjoy kok. Buktinya, karier dan sekolahnya bisa selaras.
           Kadang saya gemes sama dia, yang engga suka tegaan dengan orang dan enggak bisa menolak. Pernah suatu kali saya marah-marah dengan kru gara-gara Amanda masih disuruh take gambar padahal sudah jam 12 malam. Itu berarti sudah lewat batas maksimal syuting. Saya marah karena besok harinya Amanda harus sekolah. Eh, Amanda malah minta saya untuk engga marahin kru tersebut karena kasihan katanya. Akhirnya Amanda penuhi permintaan kru tersebut dan meneruskan syuting hingga lewat larut malam. Dia milih pikirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri.
           Saya akui, syuting dan sekolah terkadang menjemukan. Untuk penyegaran, biasanya di sela-sela jadwal saya suka suruh Amanda jalan-jalan, nonton, atau makan-makan dengan teman-temannya. Biar bagaimanapun, dia kan remaja, perlu sosialisasi dengan teman-temannya juga. Kalau ternyata syuting selesai sebelum batas waktunya, ya, dipergunakan untuk jalan-jalan. Meski popular sebagai bintang dan sekolah berprestasi, dia tetap harus gaul dan tidak kehilangan keceriaan masa remajanya.

Tukang Tidur

Tukang Tidur
          Bukan hanya waktu belajar yang harus disiasati. Amanda pun harus pandai-pandai mengatur jam tidur. Bintang sinetron Namaku Mentari ini merasa tidak pernah kekurangan jam istirahat setiap hari sekalipun syuting hingga larut malam. “Aku, sih, tukang tidur di lokasi syuting. Itu caraku biar bisa tetap segar. Mau berangkat sekolah, di mobil pasti tidur. Ke lokasi syuting, tidur. Selama break syuting kalau tidak belajar ya, aku tidur juga,” kata bintang sinetron Kejora dan Bintang itu.
          Dengan demikian tak heran jika akhirnya Amanda jarang sekali bolos sekolah hanya gara-gara terlalu capai syuting. “Dari tiga sinetron, mungkin aku bolos Cuma dua kali karena sebab lain,” ungkapnya. Saking tak ingin bolos, Amanda pernah rela tidur hanya satu jam seusai syuting. “Waktu itu lagi kejar stok episode. Pulang syuting setengah empat pagi. Sampai rumah kerjain tugas yang lupa dikerjakan sampai jam 5 pagi. Baru bisa tidur jam setengah enam pagi. Jam setengah tujuh sudah berangkat ke sekolah,” celotehnya.


         stripping. Selain focus menghadapi ujian kelulusan, ternyata Amanda menargetkan melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia. “Aku harus masuk UI, inilah kampus impianku,” ujar artis yang mengawali karier sebagai penyanyi cilik.
Namun, ritme kehidupan seperti itu hanya akan dirasakannya sampai Desember 2012 atau beberapa bulan menjelang ujian kelulusan SMA. Pasalnya, di waktu tersebut, Amanda bertekad mengurangi syuting sinetron
          Sadar bahwa perguruan tinggi yang diimpikannya itu tak gampang diperoleh, Amanda pun berani ambil keputusan mengurangi jadwal syuting sinetron stripping. “Masuk UI enggak mudah. Ketat banget persaingannya dengan standar nilai tinggi. Aku memang enggak akan mundur dari dunia entertainment, tapi lebih selektif terima job yang enggak banyak menyita waktu. Misalnya nyanyi, presenter, dan bintang iklan. Kalau mundur seratus persen, sepertinya enggak bisa karena aku juga cinta dengan dunia ini,” ujarnya.

Dokter Lula Kamal

Dokter Lula Kamal

         pendidikan sebagai prioritas pertama ternyata bukan sekedar demi memenuhi janji Amanda terhadap kedua orang tua, tapi juga sebagai jalan untuk menggapai cita-cita. Umur Amanda saat ini baru 15 tahun, tapi dia sudah yakin, kelak ingin menjadi dokter spesialis anak. “Dari kecil sampai sekarang, setiap ditanya mau jadi apa pasti aku jawab sama, ya mau jadi dokter anak,” ujarnya.
Menjadikan
          Meski jalannya masih panjang, Amanda sangat serius mencapaiya. Bahkan, ia sudah punya bayangan bagaimana kelak risiko harus menjalani masa kuliah yang panjang dan lama ketimbang fakultas lain. “Iya, sih, kalau kuliah kedokteran itu emang lama. Tapi, itu jalan yang mesti aku ambil buat mewujudkan cita-cita. Ini emang sudah keinginan dari kecil dan harus ada kerja keras supaya terwujud,” tambahnya.
           Cita-cita itu diakui Amanda lahir lantaran sejak kecil terbiasa melihat aktivitas opa dan tantenya yang berprofesi sebagai dokter. Bahkan, tak jarang pula, Amanda diajak opa dan tantenya mendampingi mereka praktik di ruang pemeriksaan. “Aku jadi tertarik ingin seperti mereka. Berhubung aku suka banget dengan anak-anak, akhirnya aku putuskan menjadi dokter anak. Pasti seru saja, mengobati anak-anak yang sedang sakit,” tuturnya.
          Kelak, jika sudah menjalani aktivitas sebagai mahasiswi kedokteran, Amanda mengaku siap mengurangi kegiatan di dunia hiburan. “Kalau berhenti total kayaknya enggak mungkin dikurangi atau vakum buat sementara saja. Soalnya, sayang juga ninggalin bidang yang sudah aku tekuni dari kecil. Aku ingin seperti Om Tompi dan Tante Lula Kamal yang bisa tetap eksis di entertainment meski mereka sudah berprofesi sebagai dokter,” harapnya.
          Amanda sadar, kariernya di dunia entertainment tidak bisa dijadikan jaminan masa depan. Bukan berarti Amanda tidak yakin dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. “Ilmu itu berguna seumur hidup dan jadi bekal hingga akhir hayat. Itu sebabnya, sejak dini aku mesti focus pada sekolah dan memprioritaskannya meskipun karier juga berkembang,” tandasnya.

Attachment: 4a.jpg

Jual Puding

Jual Puding

             Melihat prestasi yang diraih, boleh saja ada penggemar penasaran, bagaimana cara Amanda membagi waktu belajar dengan tetap menjalankan kegiatan di dunia entertainment? “Semua harus dikerjakan pada waktunya dengan pas dan maksimal,” jawab Amanda. Begitu sekolah usai, biasanya Amanda langsung meluncur ke lokasi syuting. Pengambilan gambar sinetron stripping yang dilakoninya, harus selesai sebelum tengah malam.
             “Syuting atau kegiatan lainnya dilakukan setiap pulang sekolah. Itu sudah jadi komitmen dengan orang tua ketika mengizinkan aku terjun menjadi pemain sinetron. Engga bisa ditawar-tawar lagi,” ujarnya. Kecuali hari libur, bintang sinetron Lia itu bisa syuting dari pagi hingga malam untuk mengejar stok. Maklum saja, kebanyakan sinetron yang dilakoninya adalah sinetron yang tayang setiap hari.
             “Kalau enggak begitu, kasihan kru bisa kewalahan,” tambahnya. Rasa lelah tentu ia rasakan. Namun, lantaran dara yang satu ini sudah terjun ke dunia entertainment sejak usia 2 tahun, Amanda pun merasa telah terbiasa menghadapi tantangan tersebut. Yang penting, hatinya senang melakoni itu semua. Kawan duet Opick dalam sejumlah tembang religi ini justru mengaku enjoy setiap kali tiba di lokasi syuting.
             “suasananya asik banget. Aku senang berinteraksi dengan pemain dan kru. Kami bisa bercanda bareng. Pokoknya, sudah seperti dengan keluarga sendiri. Justru kalau aku agak lama libur atau absen syuting, pasti bawaannya kangen pengin syuting lagi,” ungkapnya.
             Namun, kegiatan sekolah dan keartisannya yang dilaksanakan berbarengan ini memiliki konsekuensi, Amanda tak punya waktu mengerjakan tugas kelompok bersama-sama. Sekalipun teman-temannya memaklumi, Amanda tak ingin lepas tangan. Ia tetap minta tugas lain yang bisa dikerjakannya. “Pernah ada tugas kelompok bikin satu karya yang bisa menghasilkan uang. Akhirnya kami bikin pudding. Teman-teman yang bikin pudingnya, aku kebagian tugas menjual pudingnya. Akhirnya aku jualan pudding, deh, di lokasi syuting,” ujar pemain film Kata Maaf Terakhir itu terkekeh.
             Untuk urusan Pekerjaan Rumah (PR), Penyanyi Anak Terbaik AMI 2005 itu lebih sering mengerjakan di kelas pada jam istirahat. Makanya, begitu tiba di lokasi syuting, ia sudah tidak terbebani lagi dengan urusan pelajaran. “Kalau sudah ketemu teman-teman di lokasi, bawaannya ingin becanda aja. Jadi males mau ngerjain PR. Makanya, aku siasati begitu. Kecuali ulangan atau tes kenaikan kelas, saat break aku belajar di mobil, tanya jawab dengan Kak Yuning,” tambahnya.

Bila Candy Jadi Dokter Anak

          Bila
          Candy
          Jadi
          Dokter
          Anak






Popularitas sebagai penyanyi, bintang iklan, pemain sinetron dan film, ternyata seiring dengan prestasi Rachel Amanda Aurora di sekolah. Dara kelahiran 1 Januari 1995 ini baru saja dinyatakan lulus SMP. Yang membanggakan, Amanda
berhasil meraih prestasi peringkat kedua nilai tertinggi Ujian Nasional di SMP Tirta Martha, Pondok Indah, Jakarta Selatan.




Rachel Amanda Aurora

“Alhamdulillah, dari SD hingga SMP nilai raporku selalu berada di peringkat satu atau dua,” ujar pemain sinetron ini tanpa bermaksud menyombongkan diri. Tahun ajaran baru, Juli mendatang, dara kelahiran Jakarta, 1 Januari 1995, itu bakal bersekolah di SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan. Tak seperti SD dan SMP, kali ini artis yang melejit lewat sinetron Candy di RCTI ini memilih SMA Negeri.

“Aku dari dulu memang udah pengin masuk sekolah negeri,” ungkap Manda, sapaan akrabnya, saat menjalani sesi wawancara dan pemotretan Edisi Khusus Pendidikan, di Colvmbvs Fine & Dining, Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/6) sore. Setelah melewati serangkaian tes dan penyaringan yang teramat ketat, akhirnya Amanda diterima di salah satu SMA favorit di Ibu Kota ini. “Orang tua menyerahkan keputusan padaku sepenuhnya, mau memilih SMA di mana,” ungkapnya.

Prestasi Amanda tidak diraih dengan mudah. Ada perjuangan berat dan strategi yang dijalani. Salah satunya, break syuting selama dua bulan sebelum ujian kelulusan berlangsung. Sejumlah tawaran job terpaksa ditolak agar bisa fokus menghadapi ujian. “Pokoknya, dua bulan sebelum ujian bener-bener dipakai belajar. Enggak ada syuting,” ujar putri pasangan Ade Paul Lukas dan Safira itu.

Ini bukan prestasi pertama yang diraih. Ketika lulus SD Tirta Martha, beberapa tahun silam, Amanda juga meraih prestasi peringkat kedua nilai tertinggi di sekolah. “Sebenarnya waktu SMP aku juga beberapa kali ditawari ikutan Olimpiade Matematika dan Fisika. Tapi, aku engga bisa karena ajang itu ada karantinanya hingga beberapa hari, sedangkan aku, kan, harus syuting,” ujarnya.

Karier Mulus Sekolah Jalan Terus

Karier Mulus
Sekolah
Jalan Terus


Ada kecenderungan menarik yang dipertontonkan sejumlah artis muda, dan bahkan artis cilik. Mereka berhasil menunjukan bahwa popularitas dan prestasi akademik bisa berjalan beriringan. Selain mencatat prestasi di sekolah, pundi-pundi rupiah pun terus mengalir. Pendapatan sebagai artis, bukan saja membuat mereka sanggup membiayai ongkos sekolah sendiri, tapi juga menbantu perekonomian keluarga.
      

Dunia boleh saja sudah di genggaman Teuku Wisnu, Rachel Amanda Aurora, Arumi Bachin, Umay, dan Baim Cilik. Betapa tidak, di usia muda dan bahkan cilik, artis idola masyarakat ini sudah berpenghasilan sendiri lengkap dengan gemilang popularitas. Pendapatan mereka sebagai artis, bukan saja membuat mereka sanggup membiayai ongkos sekolah sendiri, tapi juga membantu  perekonomian keluarga.

       Namun, meski sudah tersohor sebagai artis, mereka tak lupa kewajiban sebagai anak, bersekolah dengan baik. sebagian besar bahkan bisa menunjukan prestasi akademik yang membanggakan. Rachel Amanda Aurora, misalnya, meraih nilai tertinggi kedua pada Ujian Nasional di SMP Tirta Martha, Pondok Indah, Jakarta Selatan, dua bulan lalu. Atas prestasi dan tentu keenceran otaknya, artis muda yang melejit lewat sinetron Candy itu melenggang masuk ke SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan.


       Bagi Amanda, Arumi, serta Umay, menjadi juara di sekolah sejatinya bukan target utama. Intinya, mereka termotivasi belajar keras sebagai salah satu bukti tanggung jawab mereka sanggup menjalani dua dunia: menjadi artis dan murid yang baik. Maklum, mereka menyimpan janji, terjun di dunia artis dengan syarat tak boleh mengabaikan sekolah. Mereka juga terdorong belajar lebih giat di tengah padatnya jadwal syuting.


       Prof. Dr. Arief Rahman, pakar pendidikan menyatakan salut pada artis-artis muda popular yang bisa berprestasi di bidang akademik. “Mereka sanggup membiayai pendidikannya sendiri,” tandas Arief.
Meski menjalani kehidupan artis secara enjoy, tapi rata-rata dari mereka diam-diam menyimpan cita-cita profesi lainnya.
      
       Sejumlah artis kondang lain yang sudah melewati masa sekolah pun, sepaham bahwa pendidikan adalah prio
ritas utama dalam hidup. Tak heran, Ahmad Dhani, Ussy Sulistiwati dan Ovy “/rif”, memasukan anak-anak di sekolah formal yang benar.


       Mereka paham benar, dengan bersekolah dan nyekolahkan anak secara benar, paling tidak akan membentuk pola berfikir yang baik sebagai bekal mengarungi hidup kelak. Dengan segala kekurangan dan kelebihan sistem pendidikan di Tanah Air, bersekolah adalah hak setiap anak yang diamanatkan undang-undang. Soal berprestasi atau tidak, seperti kata Ussy, adalah bonus yang membanggakan orang tua.

       Menjadi pintar memang lebih banyak manfaatnya ketimbang bodoh. Apalagi, jika diimbangi dengan pendidikan budi pekerti yang baik. Maka, akan lahir artis pintar yang berakhlak baik atau generasi muda yang mumpuni. Mari bersekolah !


flagcounter

free counters