Rr Endang Wahyuningsih. Manager Rachel Amanda Aurora
Amanda Enjoy Menjalaninya
Amanda anaknya penurut. Tidak terlalu sulit mengaturnya. Dia juga tahu mana kewajiban yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Apalagi dalam hal sekolah. Dia berusaha mematuhi semua jadwal yang sudah saya buat sesuai dengan program tahunan sekolahnya. Teknisnya, basanya setiap tahun ajaran baru, Amanda selalu kasih program tahunan dari sekolahnya. Dari program itulah saya membuat jadwal kira-kira kapan dia bisa terima tawaran sinetron dan kapan waktunya dia harus break agar bisa konsentrasi belajar menjelang ujian sekolah.
Alhamdulillah, dengan begitu Amanda bisa tetap berprestasi di sekolah tanpa harus meninggalkan aktivitas di dunia entertainment. Kalau dibilang capai, pastinya iya. Namun, itu risiko yang harus dijalani karena Amanda enggak mau meninggalkan dunia entertainment yang sudah dia geluti sejak usia empat tahun. Di sisi lain dia juga enggak mau sekolahnya berantakan. Ya, terpaksa Amanda harus kerja keras jalani dua-duanya. Tapi, dia enjoy kok. Buktinya, karier dan sekolahnya bisa selaras.
Kadang saya gemes sama dia, yang engga suka tegaan dengan orang dan enggak bisa menolak. Pernah suatu kali saya marah-marah dengan kru gara-gara Amanda masih disuruh take gambar padahal sudah jam 12 malam. Itu berarti sudah lewat batas maksimal syuting. Saya marah karena besok harinya Amanda harus sekolah. Eh, Amanda malah minta saya untuk engga marahin kru tersebut karena kasihan katanya. Akhirnya Amanda penuhi permintaan kru tersebut dan meneruskan syuting hingga lewat larut malam. Dia milih pikirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri.
Saya akui, syuting dan sekolah terkadang menjemukan. Untuk penyegaran, biasanya di sela-sela jadwal saya suka suruh Amanda jalan-jalan, nonton, atau makan-makan dengan teman-temannya. Biar bagaimanapun, dia kan remaja, perlu sosialisasi dengan teman-temannya juga. Kalau ternyata syuting selesai sebelum batas waktunya, ya, dipergunakan untuk jalan-jalan. Meski popular sebagai bintang dan sekolah berprestasi, dia tetap harus gaul dan tidak kehilangan keceriaan masa remajanya.
Amanda Enjoy Menjalaninya

Alhamdulillah, dengan begitu Amanda bisa tetap berprestasi di sekolah tanpa harus meninggalkan aktivitas di dunia entertainment. Kalau dibilang capai, pastinya iya. Namun, itu risiko yang harus dijalani karena Amanda enggak mau meninggalkan dunia entertainment yang sudah dia geluti sejak usia empat tahun. Di sisi lain dia juga enggak mau sekolahnya berantakan. Ya, terpaksa Amanda harus kerja keras jalani dua-duanya. Tapi, dia enjoy kok. Buktinya, karier dan sekolahnya bisa selaras.
Kadang saya gemes sama dia, yang engga suka tegaan dengan orang dan enggak bisa menolak. Pernah suatu kali saya marah-marah dengan kru gara-gara Amanda masih disuruh take gambar padahal sudah jam 12 malam. Itu berarti sudah lewat batas maksimal syuting. Saya marah karena besok harinya Amanda harus sekolah. Eh, Amanda malah minta saya untuk engga marahin kru tersebut karena kasihan katanya. Akhirnya Amanda penuhi permintaan kru tersebut dan meneruskan syuting hingga lewat larut malam. Dia milih pikirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri.
Saya akui, syuting dan sekolah terkadang menjemukan. Untuk penyegaran, biasanya di sela-sela jadwal saya suka suruh Amanda jalan-jalan, nonton, atau makan-makan dengan teman-temannya. Biar bagaimanapun, dia kan remaja, perlu sosialisasi dengan teman-temannya juga. Kalau ternyata syuting selesai sebelum batas waktunya, ya, dipergunakan untuk jalan-jalan. Meski popular sebagai bintang dan sekolah berprestasi, dia tetap harus gaul dan tidak kehilangan keceriaan masa remajanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar