Melihat prestasi yang diraih, boleh saja ada penggemar penasaran, bagaimana cara Amanda membagi waktu belajar dengan tetap menjalankan kegiatan di dunia entertainment? “Semua harus dikerjakan pada waktunya dengan pas dan maksimal,” jawab Amanda. Begitu sekolah usai, biasanya Amanda langsung meluncur ke lokasi syuting. Pengambilan gambar sinetron stripping yang dilakoninya, harus selesai sebelum tengah malam.
“Syuting atau kegiatan lainnya dilakukan setiap pulang sekolah. Itu sudah jadi komitmen dengan orang tua ketika mengizinkan aku terjun menjadi pemain sinetron. Engga bisa ditawar-tawar lagi,” ujarnya. Kecuali hari libur, bintang sinetron Lia itu bisa syuting dari pagi hingga malam untuk mengejar stok. Maklum saja, kebanyakan sinetron yang dilakoninya adalah sinetron yang tayang setiap hari.
“Kalau enggak begitu, kasihan kru bisa kewalahan,” tambahnya. Rasa lelah tentu ia rasakan. Namun, lantaran dara yang satu ini sudah terjun ke dunia entertainment sejak usia 2 tahun, Amanda pun merasa telah terbiasa menghadapi tantangan tersebut. Yang penting, hatinya senang melakoni itu semua. Kawan duet Opick dalam sejumlah tembang religi ini justru mengaku enjoy setiap kali tiba di lokasi syuting.
“suasananya asik banget. Aku senang berinteraksi dengan pemain dan kru. Kami bisa bercanda bareng. Pokoknya, sudah seperti dengan keluarga sendiri. Justru kalau aku agak lama libur atau absen syuting, pasti bawaannya kangen pengin syuting lagi,” ungkapnya.
Namun, kegiatan sekolah dan keartisannya yang dilaksanakan berbarengan ini memiliki konsekuensi, Amanda tak punya waktu mengerjakan tugas kelompok bersama-sama. Sekalipun teman-temannya memaklumi, Amanda tak ingin lepas tangan. Ia tetap minta tugas lain yang bisa dikerjakannya. “Pernah ada tugas kelompok bikin satu karya yang bisa menghasilkan uang. Akhirnya kami bikin pudding. Teman-teman yang bikin pudingnya, aku kebagian tugas menjual pudingnya. Akhirnya aku jualan pudding, deh, di lokasi syuting,” ujar pemain film Kata Maaf Terakhir itu terkekeh.
Untuk urusan Pekerjaan Rumah (PR), Penyanyi Anak Terbaik AMI 2005 itu lebih sering mengerjakan di kelas pada jam istirahat. Makanya, begitu tiba di lokasi syuting, ia sudah tidak terbebani lagi dengan urusan pelajaran. “Kalau sudah ketemu teman-teman di lokasi, bawaannya ingin becanda aja. Jadi males mau ngerjain PR. Makanya, aku siasati begitu. Kecuali ulangan atau tes kenaikan kelas, saat break aku belajar di mobil, tanya jawab dengan Kak Yuning,” tambahnya.
“Syuting atau kegiatan lainnya dilakukan setiap pulang sekolah. Itu sudah jadi komitmen dengan orang tua ketika mengizinkan aku terjun menjadi pemain sinetron. Engga bisa ditawar-tawar lagi,” ujarnya. Kecuali hari libur, bintang sinetron Lia itu bisa syuting dari pagi hingga malam untuk mengejar stok. Maklum saja, kebanyakan sinetron yang dilakoninya adalah sinetron yang tayang setiap hari.
“Kalau enggak begitu, kasihan kru bisa kewalahan,” tambahnya. Rasa lelah tentu ia rasakan. Namun, lantaran dara yang satu ini sudah terjun ke dunia entertainment sejak usia 2 tahun, Amanda pun merasa telah terbiasa menghadapi tantangan tersebut. Yang penting, hatinya senang melakoni itu semua. Kawan duet Opick dalam sejumlah tembang religi ini justru mengaku enjoy setiap kali tiba di lokasi syuting.
“suasananya asik banget. Aku senang berinteraksi dengan pemain dan kru. Kami bisa bercanda bareng. Pokoknya, sudah seperti dengan keluarga sendiri. Justru kalau aku agak lama libur atau absen syuting, pasti bawaannya kangen pengin syuting lagi,” ungkapnya.
Namun, kegiatan sekolah dan keartisannya yang dilaksanakan berbarengan ini memiliki konsekuensi, Amanda tak punya waktu mengerjakan tugas kelompok bersama-sama. Sekalipun teman-temannya memaklumi, Amanda tak ingin lepas tangan. Ia tetap minta tugas lain yang bisa dikerjakannya. “Pernah ada tugas kelompok bikin satu karya yang bisa menghasilkan uang. Akhirnya kami bikin pudding. Teman-teman yang bikin pudingnya, aku kebagian tugas menjual pudingnya. Akhirnya aku jualan pudding, deh, di lokasi syuting,” ujar pemain film Kata Maaf Terakhir itu terkekeh.
Untuk urusan Pekerjaan Rumah (PR), Penyanyi Anak Terbaik AMI 2005 itu lebih sering mengerjakan di kelas pada jam istirahat. Makanya, begitu tiba di lokasi syuting, ia sudah tidak terbebani lagi dengan urusan pelajaran. “Kalau sudah ketemu teman-teman di lokasi, bawaannya ingin becanda aja. Jadi males mau ngerjain PR. Makanya, aku siasati begitu. Kecuali ulangan atau tes kenaikan kelas, saat break aku belajar di mobil, tanya jawab dengan Kak Yuning,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar